Jumat, 07 Februari 2020

Wu Zhong, Muslim Master Kung Fu Baji Quan



Teleportasi Zaman - Kung fu adalah salah satu jenis beladiri yang sangat populer di dunia. Selama ribuan tahun seni berkelahi asal Daratan Tiongkok itu memiliki banyak sekali tekhnik dan aliran yang terus berkembang dari masa ke masa. Aneka tekhnik itu diramu oleh para master kung fu dari berbagai sumber dan pengalaman.

Salah satu tekhnik yang sangat disegani di dunia kung fu adalah Baji Quan yang berarti “delapan arah” atau “delapan penjuru angin”. Seperti namanya, tekhnik kung fu ini mampu menyerang lawan sekaligus bertahan dari berbagai sisi.

Salah satu ciri tekhnik ini adalah kepalan tinju yang tidak mengepal secara penuh, melainkan sedikit terbuka. Dalam melakukan serangan, kung fu Baji Quan menyasar ke anggota vital tubuh lawan. Hantaman siku dan hentakan kaki menjadi andalan tekhnik ini.

Seorang praktisi beladiri Baji Quan yang akan selalu dikenang namanya adalah Wu Zhong. Wu adalah seorang Muslim yang tercatat sebagai grand master pertama dalam aliran Baji Quan. Sekitar 300 tahun yang lalu, Wu mewariskan kung fu Delapan Penjuru Angin.

Kini kung fu Baji Quan menjadi salah satu gaya bertarung yang banyak dilatih masyarakat, termasuk warga Muslim Tiongkok. Kemudian menjadi tekhnik kung fu yang dilatih oleh pengawal kerajaan.
Kung Fu Baji Quan sangat dinamis. Film “Grandmaster” tahun 2013 menunjukkan kedahsyatan kung fu ini, yang ampuh dalam pertarungan jarak dekat. Hantaman siku dan hentakan kakinya sangat efektif menjatuhkan lawan.

Dalam gim Street Fighters, ada karakter Akira Yuki yang selalu tampil mengenakan ikat kepala putih. Pendekar dalam gim ini ditokohkan sebagai praktisi aliran Baji Quan. Selain gim, ketangguhan tekhnik Akira juga dibuatkan dalam serial kartun.

Tekhnik Baji Quan juga menginspirasi komikus Ryuchi Matsuda melahirkan tokoh Kenji, seorang remaja yang giat belajar tekhnik Baji Quan. Selain mengungkapkan kedahsyatan tekhnik Delapan Penjuru Angin, komik ini juga mengisahkan sejarah para master Baji Quan.


Wu Zhong pencipta Baji Quan

Di balik semua popularitas tekhnik Baji Quan, nama Wu Zhong tidak bisa dilepaskan.

Wu Zhong hidup di abad 17, di masa pemerintahan Dinasti Qing. Dia seorang Muslim yang lahir di Hebei, utara Tiongkok yang banyak didiami warga Muslim.

Keterampilan beladiri yang dikuasai Wu berasal dari sejumlah master kung fu pada zamannya. Salah seorang gurunya adalah Zhang Yueshan. Wu juga belajar dari dua pendeta Tao misterius. Konon, keduanya menyembunyikan identitasnya di balik jubah pendeta karena mereka cenderung memberontak terhadap Dinasti Qing pada masa itu.

Tekhnik Baji Quan yang diajarkan Wu mengandalkan kekuatan tangan dan kaki. Setiap praktisi Baji Quan diwajibkan memiliki kuda-kuda yang kokoh. Untuk mencapai gerakan sempurna, mereka juga berlatih pernapasan. Selain tangan kosong, tekhnik Baji Quan juga mengajarkan menggunakan senjata.

Wu mengajarkan tekhnik Delapn Penjuru Angin sampai akhir hayatnya di Hebei. Kung fu Baji Quan kemudian diteruskan oleh keluarganya, yaitu putrinya Wu Long, serta dua cucunya.

Di luar jalur keluarga, Wu juga memiliki banyak murid. Seorang yang dikenal juga mengajarkan kung fu Baji Quan adalah Li Shu Wen (1864-1943) yang tersohor dengan julukan “Sang Dewa Tombak”.

Efektif, lincah dan tangkas adalah karakter aliran Delapan Penjuru Angin. Kung fu ini kemudian dikenal sebagai kung fu-nya para pengawal. Istilah itu disebut karena banyaknya para praktisi Baji Quan yang bekerja di ranah militer atau menjadi pengawal kerajaan.

Praktisi kung fu Baji Quan Huo DianGe menjadi menjadi pengawal kaisar terakhir China, Pu Yi. Pengawal pribadi Perdana Menteri Pertama China Mao Tse-tung juga seorang praktisi Baji Quan.

Dua nama lain yang tidak bisa dipisahkan dari kung fu Baji Quan adalah Keluarga Ma. Dua bersaudara ahli kung fu Ma Fengtu dan Ma Yintu memperkenalkan Baji Quan ke Institut Goushu di Nanjing. Keduanya juga seorang Muslim di Hebei.

Kung fu Baji Quan diteruskan oleh Ma Xianda, putra Ma Fengtu. Kemudian dilanjutkan lagi oleh putranya Ma Yue dan Ma Lur.

Hingga kini, Keluarga Ma masih aktif menyebarkan kung fu Baji Quan ke seluruh dunia. Kung fu Baji Quan tidak pernah kehabisan murid. Hingga kini kung fu Baji Quan terus tumbuh dan dipelajari dari generasi ke generasi, baik di kalangan masyarakat luas, juga warga Muslim. (Rudi Hendrik)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar